Mantra ‘Puja Tri Sandhya’ merupakan intisari dari seluruh mantra-mantra suci Weda, hal ini dikarenakan mantra ‘Puja Tri Sandhya’ telah mencakup segala jenis aspek dan pujian kepada ‘Brahman’ atau Tuhan Yang Maha Esa dan di antaranya; 1. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ berarti kita telah melakukan Japa, karena kita telah mengucapkan mantra suci ‘Om’ dalam setiap baitnya yang berarti kita telah menyebut akṣara suci Tuhan secara berulang. Dimana kata ‘Om’ memiliki arti ‘Brahman’. 2. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ berarti kita telah mengakui dan memuji Keagungan Tuhan dalam bentuk pengucapan ‘mantra Gayatri’ yang terletak pada bait pertama. ‘Gayatri mantra’
adalah mantra yang paling mulia di antara semua mantra. Ia adalah ibu
mantra, dinyanyikan oleh semua orang beragama Hindu waktu sembahyang.
Mantra ini paling mulia karena :
One reason why the Gayatri is
considered to be the most representative prayer in the Vedas is that is
capable of possesing “dhi”, higher intelligence which brings him
knowledge, material and transendental. What the eye is to the body “dhi”
or intelligence is to the mind. (The Call of Vedas, p. 108-109).
“Suatu sebab mengapa gayatri
dipandang dan yang mewakili segala di dalam Veda ialah karena ia adalah
doa untuk daya kekuatan yang dapat dimiliki orang ialah: “dhi” yaitu
kecerdasan yang tinggi yang memberikan padanya pengetahuan, materi dan
kemampuan mengatasi hal-hal keduniawian. Sebagai halnya mata bagi badan,
demikian “dhi” atau kecerdasan untuk pikiran.” Mantra ini berbunyi:
Oṁ bhūr bhuvaḥ svaḥ
tat savitur vareṇyaṁ
bhargo devasya dhīmahi
dhiyo yo naḥ pracodayāt
Artinya :
Kami menyembah kecemerlangan dan
kemahamuliaan Sang Hyang Widhi yang menguasai bumi, langit dan surga,
semoga Sang Hyang Widhi menganugrahkan kecerdasan dan semangat pada
pikiran kami.
Dengan mengucapkan mantra ini berarti
kita telah mengakui keagungan Tuhan yang telah memberi manusia
kecerdasan dan pengetahuan yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang
paling beruntung, 3. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ berarti kita telah mengakui ‘Tuhan hanya satu dan merupakan sumber dari segalanya’ dan beliau disebut ‘Narayana’. Hal ini tercantum dalam bait ke-dua, yang berbunyi :
Oṁ nārāyaṇa evedaṁ sarvaṁ
yad bhūtaṁ yac ca bhavyam
niṣkalaṅko nirañjano nirvikalpo
nirākhyātaḥ śuddho devo eko
nārāyaṇaḥ na dvitīyo ‘sti kaścit
Artinya :
O Tuhan Nārāyaṇa
adalah semua ini, apa yang telah ada dan apa yang akan ada bebas dari
noda, bebas dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan,
sucilah Nārāyaṇa, Ia hanya satu tidak ada yang kedua.
Mantra ini adalah salah satu dari suatu rangkaian mantra yang panjang disebut Catur Veda Sirah (Empat Veda Kepala). Catur Veda Sirah
ini adalah salinan Nārāyaṇa Upaniṣad, sebuah Upaniṣad kecil. Di sini
dinyatakan bahwa Tuhan adalah segalanya yang luputdari segala noda. 4. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ berarti kita telah mengakui bahwa Tuhan itu Maha Kuasa dan memiliki banyak manifestasi atau nama (visvarupam). Hal ini tercantum dalam bait ketiga, yang berbunyi:
Oṁ tvaṁ śivaḥ tvaṁ mahādevaḥ
īśvaraḥ parameśvaraḥ
brahmā viṣṇuśca rudraśca
puruṣaḥ parikīrtitāḥ
Artinya:
O Tuhan Engkau disebut sebagai Śiwa, Mahādewa, Īśwara, Parameśwara, Brahmā, Wiṣṇu, Rudra dan Puruṣa.
5. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ kita telah mengakui kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat.
Sehingga pada bait ini kita memohon perlindungan diri kepada Tuhan dan
memohon kesucian jiwa dan raga. Adapun bunyi bait keempat dari mantra ‘Puja Tri Sandhya’ sebagai berikut:
Oṁ pāpo ‘haṁ pāpakarmāhaṁ
pāpātmā pāpasaṁbhavaḥ
trāhi māṁ puṇḍarīkākṣaḥ
sabāhyā bhyantaraḥ ‘śuciḥ
Artinya:
O Tuhan hamba ini berdosa, perbuatan
hamba berdosa, diri hamba berdosa,kelahiran hamba berdosa, lindungilah
hamba Hyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba.
Pemuja mengatakan dirinya serba hina
serba kurang serba lemah. Hina kerjanya, hina diri pribadinya, hina
lahirnya. Karena itu ia mohon kepada Tuhan untuk dilindungi dan
dibersihkan dari segala noda. Tuhanlah pelindung tertinggi dan Tuhanlah
melimpahkan kesucian untuk dia yang setia mengamalkan ajaran-Nya. Dalam
mantra ini pemuja mengatakan pengakuannya bahwa ia adalah mahluk yang
lemah. 6. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ berartikita telah memohon pengampunan dosa kepada Tuhan. Dalam bait ini kita telah mengakui bahwa Tuhan adalah Maha Pelindung dan Penyelamat yang akan mengampuni seluruh dosa dalam wujud Beliau sebagai Sadā Śiwa. Adapun bunyi dari bait ke-lima sebagai berikut:
Oṁ kṣamasva maṁ mahādevaḥ
sarva prāṇi hitaṅkaraḥ
maṁ moca sarva pāpebhyaḥ
Pālayasva sadāśiva
Artinya:
O Tuhan ampunilah hamba, Hyang Widhi
yang memberikan kesela-matan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba
dari segala dosa, lindungilah hamba O Hyang Widhi.
Dalam mantram ini pemuja mengatakan pengakuannya bahwa ia adalah mahluk yang lemah. 7. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’
berarti kita telah memohon pengampunan dosa kepada Tuhan. Kita telah
menyadari dan mengakui segala jenis dosa yang telah kita perbuat, baik
dosa perbuatan, perkataan, dan pikiran. Berikut ini adalah mantra dari
bait ke-enam ‘Puja Tri Sandhya’:
Oṁ kṣantavyaḥ kāyiko doṣaḥ
kṣantavyo vāciko mama
kṣantavyo mānaso doṣaḥ
tat pramādāt kṣamasva mām
Artinya:
O Tuhan ampunilah dosa anggota badan
hamba, ampunilah dosa perkataan hamba, ampunilah dosa pikiran hamba,
ampunilah hamba dari kelalain hamba.
Dalam bait ini disebutkan, apa saja dosa
anggota badan, apa saja dosa kata-kata dan apa saja dosa pikiran,
pemuja memohon kepada Tuhan untuk diampuni. Manusia tidak dapat bebas
dari dosa karena ia diselubungi oleh khilaf dan lalai. Bila seseorang
dapatmembersihkan diri dengan amal kebajikan maka kabut kekhilafan yang
menyelubungi sang diri akan menipis dan akan memancarkan cahaya kesucian
dari sang diri yang meng-antar seseorang ke alam kesadaran. Atas dasar
ini kelepasan akan lebih mudah diperoleh.
Akhirnya setelah mengucapkan mantra terakhir dari ‘Puja Tri Sandhya’
pada bait ke-enam, pemuja lalu mengucapkan mantra penutup, yang
bertujuan untuk memperoleh kedamain (keharmonisan) setelah mengucapkan
keenam bait yang ada dengan penuh keyakinan dan konsentrasi. Mantra
penutup itu berbunyi ‘Oṁ Śāntiḥ, Śāntiḥ, Śāntiḥ, Oṁ’ yang berarti ‘O Tuhan semoga damai (di hati), damai (di dunia), dan damai (selalu).’
Singkatnya, Mantra Puja Tri Sandhya merupakan cara yang paling praktis
yang digunakan untuk meningkatkan spritualitas dan kualitas hidup
seseorang di zaman Kali ini yang mana ibu mantra ini mampu memberi
energi postif pada diri seseorang karena dalam ibu mantra ini telah
mencakup seluruh intisari Weda. Dengan mengucapkan mantra ini sebanyak
tiga kali sehari secara rutin dan penuh dengan keyakinan berarti
seseorang tersebut telah melakukan ‘Bhakti’ yang luar biasa kepada ‘Brahman’ untuk menuju keharmonisan hidup (jiwa moksa)
Sumber : http://www.vedasastra.com
No comments:
Post a Comment