5/21/2013

Puja Tri Sandhya


Mantra ‘Puja Tri Sandhya’ merupakan intisari dari seluruh mantra-mantra suci Weda, hal ini dikarenakan mantra ‘Puja Tri Sandhya’ telah mencakup segala jenis aspek dan pujian kepada ‘Brahman’ atau Tuhan Yang Maha Esa dan di antaranya; 1. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ berarti kita telah melakukan Japa, karena kita telah mengucapkan mantra suci ‘Om’ dalam setiap baitnya yang berarti kita telah menyebut akara suci Tuhan secara berulang. Dimana kata ‘Om’ memiliki arti ‘Brahman’. 2. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ berarti kita telah mengakui dan memuji Keagungan Tuhan dalam bentuk pengucapan ‘mantra Gayatri’ yang terletak pada bait pertama. ‘Gayatri mantra’ adalah mantra yang paling mulia di antara semua mantra. Ia adalah ibu mantra, dinyanyikan oleh semua orang beragama Hindu waktu sembahyang. Mantra ini paling mulia karena :
One reason why the Gayatri is considered to be the most representative prayer in the Vedas is that is capable of possesing “dhi”, higher intelligence which brings him knowledge, material and transendental. What the eye is to the body “dhi” or intelligence is to the mind. (The Call of Vedas, p. 108-109).
Suatu sebab mengapa gayatri dipandang dan yang mewakili segala di dalam Veda ialah karena ia adalah doa untuk daya kekuatan yang dapat dimiliki orang ialah: “dhi” yaitu kecerdasan yang tinggi yang memberikan padanya pengetahuan, materi dan kemampuan mengatasi hal-hal keduniawian. Sebagai halnya mata bagi badan, demikian “dhi” atau kecerdasan untuk pikiran.” Mantra ini berbunyi:
O bhūr bhuva sva
tat savitur vareya
bhargo devasya dhīmahi
dhiyo yo na pracodayāt
Artinya :
Kami menyembah kecemerlangan dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi yang menguasai bumi, langit dan surga, semoga Sang Hyang Widhi menganugrahkan kecerdasan dan semangat pada pikiran kami.
Dengan mengucapkan mantra ini berarti kita telah mengakui keagungan Tuhan yang telah memberi manusia kecerdasan dan pengetahuan yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling beruntung, 3. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ berarti kita telah mengakui ‘Tuhan hanya satu dan merupakan sumber dari segalanya’ dan beliau disebut ‘Narayana’. Hal ini tercantum dalam bait ke-dua, yang berbunyi :
O nārāyaa eveda sarva              
 yad bhūta yac ca bhavyam
nikalako nirañjano nirvikalpo
nirākhyāta śuddho  devo eko
nārāyaa na dvitīyo ‘sti kaścit
Artinya :
O Tuhan Nārāyaa adalah semua ini, apa yang telah ada dan apa yang akan ada bebas dari noda, bebas dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah Nārāyaa, Ia hanya satu  tidak ada yang kedua.
Mantra ini adalah salah satu dari suatu rangkaian mantra yang panjang disebut Catur Veda Sirah (Empat Veda Kepala). Catur Veda Sirah ini adalah salinan Nārāyaṇa Upaniṣad, sebuah Upaniṣad kecil. Di sini dinyatakan bahwa Tuhan adalah segalanya yang luputdari segala noda. 4. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ berarti kita telah mengakui bahwa Tuhan itu Maha Kuasa dan memiliki banyak manifestasi atau nama (visvarupam). Hal ini tercantum dalam bait ketiga, yang berbunyi:
O tva śiva tva mahādeva
īśvara parameśvara
brahmā viṣṇuśca rudraśca
purua parikīrtitā
Artinya:
O Tuhan Engkau disebut sebagai Śiwa, Mahādewa, Īśwara, Parameśwara, Brahmā, Wiṣṇu, Rudra dan Purua.
5. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ kita telah mengakui kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat. Sehingga pada bait ini kita memohon perlindungan diri kepada Tuhan dan memohon kesucian jiwa dan raga. Adapun bunyi bait keempat dari mantra ‘Puja Tri Sandhya’ sebagai berikut:
O pāpo ‘ha pāpakarmāha                                                                                        
pāpātmā pāpasabhava
trāhi mā puṇḍarīkāka
sabāhyā bhyantara ‘śuci
Artinya:
O Tuhan hamba ini berdosa, perbuatan hamba berdosa, diri hamba berdosa,kelahiran hamba berdosa, lindungilah hamba Hyang Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba.
Pemuja mengatakan dirinya serba hina serba kurang serba lemah. Hina kerjanya, hina diri pribadinya, hina lahirnya. Karena itu ia mohon kepada Tuhan untuk dilindungi dan dibersihkan dari segala noda. Tuhanlah pelindung tertinggi dan Tuhanlah melimpahkan kesucian untuk dia yang setia mengamalkan ajaran-Nya. Dalam mantra ini pemuja mengatakan pengakuannya bahwa ia adalah mahluk yang lemah. 6. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’ berartikita telah memohon pengampunan dosa kepada Tuhan. Dalam bait ini kita telah mengakui bahwa Tuhan adalah Maha Pelindung dan Penyelamat yang akan mengampuni seluruh dosa dalam wujud Beliau sebagai Sadā Śiwa. Adapun bunyi dari bait ke-lima sebagai berikut:
O kamasva ma mahādeva
sarva prāi hitakara
ma moca sarva pāpebhya
Pālayasva sadāśiva

Artinya:
O Tuhan ampunilah hamba, Hyang Widhi yang memberikan kesela-matan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah hamba O Hyang Widhi.
Dalam mantram ini pemuja mengatakan pengakuannya bahwa ia adalah mahluk yang lemah. 7. Dengan melakukan ‘Puja Tri Sandhya’  berarti kita telah memohon pengampunan dosa kepada Tuhan. Kita telah menyadari dan mengakui segala jenis dosa yang telah kita perbuat, baik dosa perbuatan, perkataan, dan pikiran.  Berikut ini adalah mantra dari bait ke-enam ‘Puja Tri Sandhya’:
O kantavya kāyiko doa
kantavyo vāciko mama
kantavyo mānaso doa
tat pramādāt kamasva mām

Artinya:
O Tuhan ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa perkataan hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelalain hamba.
Dalam bait ini disebutkan, apa saja dosa anggota badan, apa saja dosa kata-kata dan apa saja dosa pikiran, pemuja memohon kepada Tuhan untuk diampuni. Manusia tidak dapat bebas dari dosa karena ia diselubungi oleh khilaf dan lalai. Bila seseorang dapatmembersihkan diri dengan amal kebajikan maka kabut kekhilafan yang menyelubungi sang diri akan menipis dan akan memancarkan cahaya kesucian dari sang diri yang meng-antar seseorang ke alam kesadaran. Atas dasar ini kelepasan akan lebih mudah diperoleh.
            Akhirnya setelah mengucapkan mantra terakhir dari ‘Puja Tri Sandhya’ pada bait ke-enam, pemuja lalu mengucapkan mantra penutup, yang bertujuan untuk memperoleh kedamain (keharmonisan) setelah mengucapkan keenam bait yang ada dengan penuh keyakinan dan konsentrasi. Mantra penutup itu berbunyi ‘O Śānti, Śānti, Śānti, O’ yang berarti ‘O Tuhan semoga damai (di hati), damai (di dunia), dan damai (selalu).’  

            Singkatnya, Mantra Puja Tri Sandhya merupakan cara yang paling praktis yang digunakan untuk meningkatkan spritualitas dan kualitas hidup seseorang di zaman Kali ini yang mana ibu mantra ini mampu memberi energi postif pada diri seseorang karena dalam ibu mantra ini telah mencakup seluruh intisari Weda. Dengan mengucapkan mantra ini sebanyak tiga kali sehari secara rutin dan penuh dengan keyakinan berarti seseorang tersebut telah melakukan ‘Bhakti’ yang luar biasa kepada ‘Brahman’ untuk menuju keharmonisan hidup (jiwa moksa)

Sumber : http://www.vedasastra.com

No comments:

Post a Comment