Name : Luh Eka Margarita Setianingtyas
NPM : 18611701
Class : 2SA01
MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
"MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL DAN BUDAYA"
PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kepada Tuhan YME, karena dengan rahmat -Nya saya dapat menyelesaikan
tugas makalah Ilmu Sosial Dasar yang berjudul Manusia sebagai
Makhluk Sosial dan Budaya.
Tidak lupa saya
ucapkan terimakasih kepada dosen dan teman-teman saya yang telah banyak
mendukung pengerjaan makalah ini hingga selesai. Makalah ini masih kurang
sempurna sehingga saya harap kritik dan saran yang membangun untuk dapat
mnyempurnakan makalah ini. Semoga makalah yang saya susun ini nantinya dapat
menambah wawasan saya khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar
Belakang Masalah
Ilmu
sosial dasar adalah suatu rangkaian pengetahuan mengenai aspek – aspek yang
paling mendasar dan menonjol yang ada di dalam kehidupan manusia sebagai
makhluk sosial yang memiliki budaya dan permasalahan – permasalahan yang
bersifat ada .
Aspek
lain dari pengantar ilmu sosial budaya dasar merupakan pengenalan teori – teori
ilmu sosial dan kebudayaan sehngga diekspektasikan seseorang dapat memiliki
wawasan keilmuan yang bersifat multidipsliner yang bersangkutan dengan
keagamaan, kesetaraan , dan manusia di dalam kehidupan bersosialisasi.
Secara
umum, ilmu sosial budaya dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian
manusia sebaga makhluk sosial ( zoon politicon ) dan sebagai makhluk budaya (
homo humanus ), sehingga mampu menghadapi secara kritis dan berwawasan luas
masalah yang mengenai sosial budaya dan permasalahan lingkungan sosial budaya,
serta dapat menyelesaikannya dengan baik, tujuan umum ilmu sosial budaya dasar
ada beberapa yaitu yang pertama pengembangan kepribadian manusia sebagai
makhluk sosial dan makhlik berbudaya, yang kedua kemampuan seseorang menanggapi
secara kritis dan berwawasan luas terhadap permasalahan sosial budaya dan
permasalahan lingkungan sosial budaya, dan yang terakhir ketiga adalah
kemampuan di dalam menyelesaikan secara baik, bijaksana dan obyektif
permasalahan – permasalahan di dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga
secara umum kita harus memahami konsep – konsep dasar mengenai manusia sebagai
makhluk sosial, dan manusia sebagai makhluk berbudaya memlki daya kritis,
wawasan yang luas terhadap permasalahan lingkungan sosial budaya.
Manusia
sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia
itu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak
lahir sudah di bekali dengan unsure akal (ratio), rasa (sense)
yang membedakannya dengan makhluk lainnya.
Manusia
sebagai makhluk sosial ( zoon politicon ) artinya , manusia
sebagai individu tidak akan mampu hidup sendiri dan berkrmbang sempurna tanpa
hidup bersama dengan individu manusia lainnya. Manusia harus hidup
bermasyarakat saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam
kelompoknya dan juga dengan individu di luar kelompoknya guna memperjuangkan
dan memenuhi kepentingannya.
2) Rumusan
Masalah
Dari
penjelasan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
:
a. Bagaimana
hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial budaya dasar ?
b. Bagaimana
ilmu sosial budaya dasar di dalam kehidupan bermasyarakat ?
c. Apa
sajakah komponen-komponen ilmu sosial budaya dasar ?
d. Apakah
masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial budaya dasar ?
3)
Tujuan Penulisan
Dari
perumusan masalah di atas. Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
a. Untuk
mengetahui hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial dasar
b. Untuk
mengetahui ilmu sosial budaya dasar di dalam kehidupan bermasyarakat
c. Memahami
komponen-komponen ilmu sosial dasar
d. Mengetahui
masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial dasar
4)
Manfaat Penulisan
Manfaat
yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini mencakup beberapa diantaranya
sebagai berikut :
a. Mengerti
hakikat, tujuan dan ruang lingkup ilmu sosial dasar
b. Mengetahui
ilmu sosial dasar di dalam kehidupan bermasyarakat
c. Memahami
komponen-komponen ilmu sosial dasar
d. Mengerti
akan masalah sosial dan pendekatan ilmu sosial dasar
BAB II
PEMBAHASAN
1) Hakikat
, Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Ilmu
sosial budaya dasar adalah bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia
sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk budaya yang berwawasan luas dan
kritis serta dapat menyelesaikan sebuah masalah dengan baik , memahami konsep –
konsep dasar tentang manusia sebagai makhluk sosial .
Manusia
sebagai makhluk sosial ( zoon politicon ) artinya , manusia
sebagai individu tidak akan mampu hidup sendiri dan berkrmbang sempurna tanpa
hidup bersama dengan individu manusia lainnya. Manusia harus hidup bermasyarakat
saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam kelompoknya dan juga
dengan individu di luar kelompoknya guna memperjuangkan dan memenuhi
kepentingannya.
Manusia
sebagai makhluk berbudaya ( homo humanus ) artinya , manusia
itu makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna, karena sejak
lahir sudah di bekali dengan unsure akal (ratio), rasa (sense)
yang membedakannya dengan makhluk lainnya. Sebagai makhluk berbudaya, manusia
hanya mampu mengembangkan diri dan budayanya apabila berhubungan dengan manusia
lain.
Berdasarkan
hakikat keilmuan, maka tujaun ilmu sosial budaya dasar sebagai bagian dari
berkehidupan bermasyarakat adalah :
a. Mengembangkan
kesadaran mahasiswa menguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan,
dan kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk sosial dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Menumbuhkan
sikap kritis, peka, dan arif dalam memahami keragaman, kesederajatan, dan
kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan
bermasyarakat.
c. Memberikan
landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan makhluk sosial yang
beradab dalam memperaktekkan pengetahuan akademik, dan keahliannya serta mampu
memberikan problem solving sosial budaya secara bijaksana.
Ilmu
sosial budaya dasar selalu membantu perkembangan wawasan pemikiran yang lebih
luas dan cirri-cir kepribadian yang diharapkan dari setiap anggota golongan
pelajar Indonesia khususnya berkenan dengan sikap dan tingkah laku serta pola
piker manusia dalam menghadapi manusia lain termasuk pula sikap dan tingkah
laku serta pola piker manusia terhadap manusia yang bersangkutan. Berpangkal
dari tujuan pembelajaran matakuliah ilmu sosial budaya dasr sebagaimana
diungkapkan di atas, maka ada 2 (dua) permasalahan yang dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup pembahasan, yaitu :
a. Adanya
berbaga aspek panda kenyataan-kenyataan yang bersama-sama merupakan suatu
masalah sosial, bias ditanggapi dengan pendekatan yang berbeda – beda oleh
bidang – bidang pengetahuan keahlian yang berbeda – beda sebagai pendekatan
tersendiri maupun gabungan.
b. Adanya
keanekaragaman golongan dan satuan sosial dalam masyarakat yang masing – masing
mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola – pola pemkiran dan pola pola
tingkah laku sendiri, tetapi ada juga persamaan kepentingan kebutuhan serta
persamaan dalam pola pemikiran dan pola tingkah laku yang menyebabkan adanya
pertentangan – pertentangan maupun hubungan – hubungan kesetiakawanan dan
kerjasama dalam masyarakat.
Berdasrkan
ruang lingkup kajian sebagaimana tersebut di atas kiranya masih memerlukan
penjabaran lebih lanjut untuk bias di oprasionalkan ke dalam pokok pembahasan
dan sub pokok bahasan :
a. Mempelajari
dan menyadari adanya berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan
perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
b. Mempelajari
dan menyadari adanya masalah – maslah individu, keluarga, dan masyarakat.
c. Mengkaji
masalah – masalah kependudukan dan sosialsasi serta menyadari identitasnya
sebagai pemuda dan mahasiswa penerus bangsa dan bernegara.
d. Mempelajari
hubungan antara warga Negara dan Negara.
e. Mempelajari
hubugan antara pelapisan sosial dan persamaan derajat.
f. Mempelajari
masalah – masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan masyarakat
pedesaan.
g. Mempelajari
dan menyadari adanya pertentangan – pertentangan sosial bersamaan dengan adanya
integrasi masyarakat.
h. Mempelajari
usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi oleh manusia untuk
memenfaatkan kemakmuran dan pengurangan kemiskinan.
2) Ilmu
Sosial Budaya Dasar di Dalam Kehidupan Bermasyarakat
Ilmu
sosial budaya dasar sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat mempunyai tema
pokok sebagaimana dikemukakan oleh Temanggor dkk (2010), yaitu hubungan timbal
balik antara manusia dengan lingkungannya. Dengan wawasan tersebut agar dapat
menghasilkan tiga jens kemampuan secara simultan diantaranya adalah :
a. Kemampuan
personal artinya, yaitu para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan
sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan
kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai – nilai keagamaan,
kemasyarakatan dan keanekaragaman, serta memiliki pandangan yang luas dan
kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
b. Kemampuan
akademik artinya, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah baik lisan
maupun tulisan, menguasai peralatan analisis maupun berfikir logis, kritis,
sistematis, analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi
dan merumuskan masalah yang di hadapi serta mampu menawarkan alternative
pemecahannya.
c. Kemampuan
professional artinya, yaitu kemampuan dalam bidang profesi sesuia keahlian
bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki pengetahun dan keterampilan yang
tinggi dalam bidang profesinya.
3) Komponen
Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu
sosial budaya dasar sebagai komponen yaitu sebagai proses pembelajaran
dilaksanakan dengan mempertimbangkan guna menjadi penunjang atau penopang
bidang keahlian, sehingga out putnya mampu membentuk mahasiswa yang memiliki
kemampuan professional ( natural science ).
Wawasan,
sikap, dan perilaku melalui ilmu sosial budaya dasar diharapkan mahasiswa yang
mempelajarinya dapat menjadi manusia yang memiliki kemampuan personal,
kemampuan akademik, dan kemampuan professional. Oleh karena itu, para lulusan
akan mampu menjabarkan permasalahan dan mengatasi permasalahan tersebut dengan
kearifan. Dengan demikian maka problematika kemanusiaan dan peradaban manusia
merupakan fakta obyektif yang penting dikenali secara akademik, rasional,
bukan common sense dan sekaligus tetap menjunjung tinggi
pemikiran serta nilai – nilai luhur tradisi yang member kebijaksanaan.
4) Masalah
Sosial dan Pendekatan Ilmu Sosial Budaya Dasar
Kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial selama dihadapkan kepada masalah sosial yang tak
dapat dipisahkan dalam kehidupan. Masalah sosial ini timbul sebagai akibat dan
hubungannya dengan sesama manusia lainnya dan akibat tingkah lakunya. Masalah
sosial ini tidaklah sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya
karena adanya perbedaan dalam tingkat perkrmbangan kebudayaannya, sifat
kependudukannya, dan keadaan lingkungan alamnya.
Disiplin
– disiplin ilmu pengetahuan yang tergolong ke dalam ilmu sosial telah
mempelajari hakikat masyarakat dengan perspektif yang berbeda – beda, maka
terhadap keanekaragaman dalam melihat dan mempelajarinya. Masalah – masalah
sosial merupakan hambatan dalam usaha untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.
Pemecahannya menggunakan cara yang diketahuinya dan yang berlaku, tetapi
aplikasinya menghadapi kenyataan, hal yang biasanya berlaku telah berubah, atau
terhambat pelaksanaanya. Masalah – masalah tersebut dapat terwujud sebagai
masalah sosial, masalah moral, masalah politik, masalah ekonomi, masalah agama,
atau masalah – masalah lainnya.
Yang
membedakan masalah sosial dengan masalah lainnya adalah bahwa masalah sosial
selalu ada kaitannya yang dekat dengan nilai – nilai moral dan pranata –
pranata sosial, serta ada kaitannya dengan hubungan – hubungan manusia itu
terwujud ( nisbet, 1961 ). Pengertian masalah sosial memiliki dua
pendenefisian, yang pertama itu adalah menurut umum atau warga masyarakat,
segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum adalah masalah soial, dan yang
kedua yaitu menurut para ahli masalah sosial adalah suatu kondisi atau
perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi,
mempunyai sifat yang dapat menimbulakan kekacauan terhadap kehidupan warga
masyarakat secara keseluruhan.
Salah
satu contoh yang kami ambil d buku masalah seorang pedagang kaki lima. Menurut
defenisi umum pedagang kaki lima bukan masalah sosial karena merupakan upaya
mencari nafkah untuk kelangsungan hidupnya, dan pelayanan bag warga masyarakat
pada taraf ekonomi tertentu sebaliknya para ahli perencanaan kota masyarakat
pedagang kaki lima sebagai sumber kekacauan lalu lintas dan peluang kejahatan.
Sehingga
ada beberapa pakar ilmu yang mengemukakan pendapatnya diantaranya oleh Leslie (
1949 ) dan Cohen ( 1964 ),
a. Menurut
Leslie ( 1949 ), bahwa masalah – masalah sosial adalah suatu kondisi yang
mempunyai pengaruh kepada kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai
sesuatu yang tidak di inginkan atau tidak di sukai, oleh karena itu dirasakan
perlunya untuk diatasi atau diperbaiki. Batasan masalah sosial sebenarnya agak
rumit, mengingat maslah sosial berkaitan dengan system nilai yang berlaku di
masyarakat yang bersangkutan.
b. Menurut
Cohen ( 1964 ), bahwa masalah sosial adalah terbatas pada masalah keluarga,
kelompok, atau tingkah laku individual yang menuntut adanya campur tangan dari
masyarakat yang teratur agar masyarakat dapat meneruskan fungsinya.jadi masalah
sosial adalah suatau cara bertingkah laku yang dapat dipandang sebagai tingkah
laku yang menentang norma – norma yang telah disepakati bersama oleh warga
masyarakat. Batasan ini, masih mengandung aspek obyektif dan subyektif. Tetapi
yang jelas, tidak ad satupun tingkah laku manusia yang dapat dianggap sebaga
suatu masalah sosial, apabila tdak dianggap suatu penyimpangan secara moral
dari norma – norma yang telah diterima secara umum.
Masalah
dan kenyataan sosial yang beraneka ragam itu, maka untuk memahami dan mendalami
masalahnya perlu ditelusuri dengan berbagai pendekatan yaitu : pendekatan antar
bidang ( interdicipline approach ) dan pendekatan beragam (multidicipline
approach ) hal seperti in disebabkan oleh keanekaragaman golongan dan
kesatuan sosial yang ada di dalam masyarakat yang masing – masing mempunayai
kepentingan, kebutuhan, pola pemikiran dan tingkah laku yang berbeda – beda.
Tetapi di balik itu tetap ada persamaan, tetapi tidak kurang menimbulkan
pertentangan dan hubungan kesetiakawanan.
Semua aktifitas itu
dilakukan oleh semua kalangan, semua golongan, semua umur dari manusia. Tidak
memandang dia tua ataupun muda, miskin ataupun kaya, manager maupun staff, di
Amerika maupun Indonesia, berkulit putih maupun hitam, dll. Pada intinya
dilakukan oleh semua lapisan manusia di bumi ini. Itu semua sudah kodrati dari
diri seorang manusia, seperti yang tertulis dalam sebuah artikel tentang Ilmu
Sosial Budaya Dasar, manusia itu digolongkan sebagai berikut ini :
1. Manusia sebagai makhluk budaya
2. Manusia dan peradaban
3. Manusia sebagai individu, makhluk sosial dan mahluk religius
4. Manusia, keragaman dan kesederajatan
5. Manusia, moralitas dan hukum
6. Manusia, sains dan teknologi
7. Manusia dan lingkungan.
1. Manusia sebagai makhluk budaya
2. Manusia dan peradaban
3. Manusia sebagai individu, makhluk sosial dan mahluk religius
4. Manusia, keragaman dan kesederajatan
5. Manusia, moralitas dan hukum
6. Manusia, sains dan teknologi
7. Manusia dan lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia sebagai makhluk sosial
artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia
mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap
manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai
makhluk sosial.
Tujuan sosialisasi secara esensial
(secara pokok) adalah untuk dapat mengantarkan manusia pada kebutuhan dan
tuntutan untuk dapat terus bertahan hidup di bidang fisik maupun sosial budaya.
Struktur sosial biasanya meliputi
dasar-dasar keluarga, perkawinan, sistem kekerabatan, status dan peranan
sosial, stratifikasi sosial, himpunan yang berdasarkan kelompok usia dan
keturunan, organisasi sosial. Struktur sosial mencakup berbagai macam kelompok
sosial, termasuk di dalamnya pranata sosial atau sosial institution.
Ada lima faktor yang menjadi dasar
perkembangan kepribadian (sosialisasi) yaitu Sifat dasar, Lingkungan prenatal,
Perbedaan perorangan (individu), Lingkungan, Motivasi.
B. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah
ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang Ilmu Sosial
Dasar serta perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya penyusun
berharap dengan memahami kebudayaan kita semua dapat menyikapi segala kemajuan
dan perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita semua
.
No comments:
Post a Comment