Name : Luh Eka Margarita Setianingtyas
NPM : 18611701
Class : 2SA01
MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
"PROSES-PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL"
PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan kepada Tuhan YME, karena dengan rahmat -Nya saya dapat menyelesaikan
tugas makalah Ilmu Sosial Dasar yang berjudul Proses-Proses Sosial
dan Interaksi Sosial
Tidak lupa saya
ucapkan terimakasih kepada dosen dan teman-teman saya yang telah banyak
mendukung pengerjaan makalah ini hingga selesai. Makalah ini masih kurang
sempurna sehingga saya harap kritik dan saran yang membangun untuk dapat
mnyempurnakan makalah ini. Semoga makalah yang saya susun ini nantinya dapat
menambah wawasan saya khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
sebagai makhluk Tuhan adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial, susila,
dan religius. Sifat kodrati manusia sebagai makhluk pribadi, sosial, susila,
dan religii harus dikembangkan secara seimbang, selaras, dan serasi. Perlu
disadari bahwa manusia hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan manusia lain
dalam masyarakat. Manusia mempunyai arti hidup secara layak jika ada diantara
manusia lainnya. Tanpa ada manusia lain atau tanpa hidup bermasyarakat,
seseorang tidak dapat menyelenggarakan hidupnya dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Manusia
Sebagai Makhluk Sosial
Menurut
kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu
juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat
dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia
selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina
sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu
dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan
dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia.
Tanpa
bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi
atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat
disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa
alasan, yaitu:
a. Manusia
tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku
manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia
memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi
manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
2. Interaksi Dasar
Dari Proses Sosial
Kata
interaksi berasal dari kata inter dan action.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara
individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi
adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi
dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam
kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi
sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai:
pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau
bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan
bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Syarat terjadinya
Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto,
interaksi sosial terjadi karena terpenuhinya 2 syarat, yaitu:
a.
Kontak sosial
Dalam Sosiologi, kontak sosial dapat terjadi dengan atau
tanpa hubungan fisik.
Kontak sosial memiliki sifat-sifat:
ü Bersifat
positif jika menghasilkan kerja sama dan bersifat negatif jika menghasilkan
pertikaian.
ü Bersifat
primer jika pelaku interaksi bertemu muka langsung. Bersifat sekunder jika
melalui suatu perantara.
b.
Komunikasi
Komunikasi memuat komponen-komponen sebagai berikut:
ü Komunikator :
penyampai pesan
ü Komunikan :
penerima pesan
ü Pesan :
segala sesuatu yang disampaikan komunikator
ü Media :
sarana untuk menyampaikan pesan
ü Efek :
perubahan yang terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator
Adanya komunikasi menimbulkan kontak sosial. Akan tetapi,
adanya kontak sosial belum tentu menimbulkan komunikasi. Interaksi sosial juga
dapat terjadi melalui komunikasi nonverbal. Setiap pihak menyadari keberadaan
pihak lain yang dapat menyebabkan perubahan perasaan.
·
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor
sebagai berikut :
Interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor, baik dari
dalam diri manusia itu sendiri maupun dari luar.
1. Faktor dari dalam
manusia meliputi:
·
Dorongan kodrati sebagai makhluk sosial
·
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
·
Dorongan untuk mengembangkan diri
2. Faktor dari luar manusia
**Imitasi :
proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap,
penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa saja yang dimiliki orang lain. Imitasi
bisa membawa dampak positif dan negatif, tergantung dari yang ditiru.
**Identifikasi : upaya
yang dilakukan
oleh seseorang untuk menjadi samadengan orang lain yang ditirunya.
**Sugesti : rangsangan,
pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya
sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan sugesti tersebut menuruti apa
yang disugestikannya tanpa berfikir lagi secara kritis dan rasional (bersifat negatif).
**Motivasi : rangsangan,
pengaruh atau stimulus yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya
sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan motivasi tersebut menuruti apa
yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab (bersifat positif).
**Simpati : suatu
proses kejiwaan, di mana seorang individu merasa tertarik kepada seseorang atau
sekelompok orang, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya, atau perbuatannya
yang sedemikian rupa.
**Empati: mirip
dengan simpati, tapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja tapi dibarengi
perasaan yang sangat dalam.
C. Status dan Peranan
Individu dalam Interaksi Sosial
Status
seseorang menentukan perannya, peran seseorang menentukan perilakunya.
1.
Status (kedudukan)
Adalah
posisi seseorang dalam kelompok masyarakat secara umum sehubungan dengan
keberadaan orang lain di sekitarnya. Seseorang dapat mempunyai beberapa status
karena ikut serta dalam berbagai pola kehidupan.
Menurut
Ralph Linton, ada tiga macam status, yaitu:
v Ascribed Status
Status
yang diperoleh secara otomatis melalui kelahiran. Status ini bersifat tertutup,
yaitu hanya pada orang tertentu saja.
v Achieved Status
Status
ini diperoleh melalui usaha-usaha yang dilakukan sendiri. Jadi, status ini
terbuka bagi setiap orang. Semua orang dapat mencapainya, asalkan memenuhi
syarat tertentu.
v Ascribed Status
Status
ini merupakan pemberian dari orang lain. Status ini umumnya diberikan kepada
orang yang berjasa memperjuangkan sesuatu bagi masyarakat.
2.
Peran sosial
Peran
adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan status sosialnya.
Jika seseorang telah melaksanakan kewajiban dan meminta haknya sesuai dengan
status yang disandangnya, maka ia telah melaksanakan perannya. Status dan peran
tidak dapat dipisahkan karena tidak ada peran tanpa status dan sebaliknya.
3. Klasifikasi Interaksi
Sosial
Bentuk-bentuk
intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition),
dan pertentangan (conflict).Suatu keadaan dapat dianggap sebagai
bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial
tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu
dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta
memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gilin
and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka
ada dua macam pross sosial yang timbul sebagaiu akibat adanya interaksi sosial,
yaitu:
a. Proses
Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi.
b. Proses
Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan
pertikain.
Adapun
interaksi yang pokok proses-proses adalah:
a. Bentuk
Interaksi Asosiatif
·
Kerja sama (cooperation)
Kerja
sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok
lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama,
yaitu:
-
Bargainng, pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran
barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
-
Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau
pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu carta untuk
menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang
bersangkutan
-
Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempynyai tujuan
yang sama.
·
Akomodasi (accomodation)
Adapun
bentuk-bentuk akomodasi, di antaranya:
-
Coertion, yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya
dilaksanakan karena adanya paksaan.
-
Compromise, suatu bentuk akomodasi, di mana pihak yang terlibat
masing-masing mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap
perselisihan yang ada.
-
Arbiration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila
pihak yang berhadapan tidak sanggup untuk mencapainya sendiri
-
Meditation, hampir menyerupai arbiration diundang pihak
ke tiga yang retial dalam persoalan yang ada.
-
Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang berselisih,
bagi tercapainya suatu tujuan bersama.
-
Stelemate, merupakan suatu akomodasi di mana pihak-pihak yang
berkepentingan mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam
melakukan pertentangan.
-
Adjudication¸ yaitu perselisihan atau perkara di pengadilan.
b. Bentuk
Interaksi Disosiatif
·
Persaingan (competition)
Persaingan adalah bentuk interaksi yang
dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan
keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau mempertajam
prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan.
-
Kontraversi (contaversion)
Kontraversi
bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi
ditandai oleh adanya ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak
suka yang disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan
tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau
pertikaian.
-
Pertentangan (conflict)
Pertentangan
adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok sosial yang berusaha
untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai ancaman
atau kekerasan. Pertentangan memiliki bentuk khusus, antara lain: pertentangan
pribadi, pertentangan rasional, pertentangan kelas sosial, dan pertentanfan
politik.
BAB III
KESIMPULAN
Manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan
dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia.
Interaksi
adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi
dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam
kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
1. Bentuk
Interaksi Asosiatif
· Kerja
sama (cooperation)
· Akomodasi
(accomodation)
2. Bentuk
Interaksi Disosiatif
· Persaingan
(competition)
· Kontraversi
(contaversion)
· Pertentangan
(conflict)